Teruntuk Kamu, Para Sahabat…
Kalau ada yang bertanya Apa yang paling aku
rindukan saat ini, ? sejujurnya ada satu hal yang sangat aku rindukan.
Jalan-jalan bersama para sahabat yang mungkin saat ini telah memiliki kesibukan
masing-masing.
kenangan-kenangan pun menari di dalam
kepalaku yang sudah penuh ini. Bisa kubayangkan betapa memberontaknya otakku
ketika ia kembali dipaksa untuk mengingat semua kenangan bersama para sahabat
dimulai dari tiga tahun yang lalu.
Aku pun kembali berpikir. Mengapa semuanya
berubah secepat ini? Mengapa kami tidak lagi kami yang dulu, yang selalu bisa
menyempatkan diri untuk saling menyapa kabar? Bahkan ketika “No news means a
good news“ menjadi terlalu biasa, aku masih saja merindukan
saat-saat kami saling mengirimkan sms atau bahkan menelepon untuk menanyakan 'sedang apa'.
Aku rindu bersekutu dengan beberapa sahabat untuk meledek seorang teman,aku kehilangan momen di mana kami saling bergantian
bernarsis ria .
Aku masih percaya bahwa persahabatan adalah
sesuatu yang tumbuh secara alami. Ia bisa datang dan pergi tanpa bisa kita
atur.Kami bukan lagi manusia-manusia yang dipenuhi luapan rasa ingin tahu
dan rasa ingin dilibatkan dalam setiap peristiwa yang terjadi pada salah satu
dari kami. Kami telah menjadi manusia-manusia dewasa.
People changed, and so do I. Menjadi
sesuatu yang menyedihkan jika dunia sekitarku berubah dan hanya menyisakan
diriku yang tetap sama. Tiada yang abadi di dunia ini kecuali perubahan.
Manusia berubah. Dan seiring perubahan itu, aku masih memiliki harapan bahwa
persahabatan kami akan tetap ada meskipun bentuknya tidak lagi sama.
Untuk para sahabat yang memiliki kenangan
indah bersamaku :
Rasanya mustahil berharap kalian masih rajin
membaca tulisan ini. Sama mustahilnya ketika aku berharap untuk terbang ke sana
saat ini juga. Tapi aku selalu percaya bahwa alam semesta akan membantuku untuk
menyampaikannya kepada kalian. Mungkin kita tak lagi memiliki visi yang sama.
Mungkin saat ini prinsip hidup kita telah membuat diri kita semakin terpisah.
Mungkin kita telah sama-sama disibukkan oleh realita kehidupan. Yeah, kita
tetap harus berjuang di sekolah untuk meraih cita kan.Aku tahu kalian pasti
berpikir aku sedang mellow saat menuliskan ini. Bukan sedang mellow kawan, tapi
aku memang orang yang selalu mellow. Aku hanya ingin kalian tahu, meskipun kita
tidak selalu bersama. Meskipun pikiran kita selalu tak sejalan. Percayalah, aku
selalu merindukan saat-saat di mana kita dapat kembali berkumpul bersama,
sekedar melepaskan rindu sambil tertawa gila. Menikmati indahnya kebersamaan
seperti dulu.