Artika Ningtyas
Ada kalanya menggoreskan pena menjadi sarana menguras lembaran-lembaran beku, hari ini aku belajar banyak tentang ''jiwa''.Pada tiap sisi-sisi terbesit 1 garis lengkung berhias titik, disini (nunjuk qalbu) terkadang, ya terkadang (karena tak selalu hadir) seolah ia menemukan wadah yang sesuai.Tak perlu alasan jelas, yang  benar-benar jelas adalah sesuatu yg ada di sini (qalbu) bagaimana ia merasa nyaman menjadi bagiannya, merasa menemukan labuhan.

Jangan salah!!
Ini bukan bicara jodoh bukan bicara tentang kamu (entah siapa saja yg merasa atau sok merasa).
Menjelma menjadi bagian orang lain kemudian menyesuaikan ibaratnya membohongi, nyaman itu sesuatu yang ngga bisa dipaksakan, sesuatu yg ngga bisa dibiasakan sejauh ini, ia hadir karena resonasi , ritme yang sama (bisa saja visi misi), nyaman itu keadaan yg membuat tentram hingga menghasilkan lengkung simpul, nyaman itu tak bisa dibuat-buat. Nyaman itu bertemu orang baru kemudian tanpa alasan ternyata tiap hari ia ada di sampingmu menemani saat berjalan, duduk.

Untukmu sahabat yg  menemani hari-hari baruku akhir-akhir ini
Yang tak sengaja aku memulai semua cerita ini
Semoga engkau dirahmati Allah
Semoga engkau menjadi muslimah yg selalu dirindu

Artika Ningtyas
Pada tiap garis bergurat yang menebar keteduhan, hikmah dan tauladan, pada jengkal hangar bingar yang sengaja dicecer, mengusik nuri bak kesturi, padamu nyala ini padam
Oh Allah
Bahkan ruas-ruas ini tak dapat beperan mengejanya
Pada tiap sepuhannya selalu pasti
Satu atau beberapa dari ribuan
Yang menjadi simpul
Menarik sisi kendor
Merekatkan yang jauh
Hingga terfungsikan
Bismillah
Karena
Hanya Allah satu-satunya Orientasi