Unknown
Jadi menurutmu seseorang yang visioner itu gimana yas ?
Bagiku memaknai visioner  nggak cuma tentang cita-cita 10, 20, 60 bulan atau tahun kedepan. Visioner itu nggak sebatas perkara duniawi,  harusnya visioner sebagai muslim ya jadi seseorang yang akhirat oriented, jadi di sela-sela target harian, bulanan atau tahunan duniawinya selalu ada Allah yang menjadi tujuan. Susah emang, susah banget, dan diri ini masih teramat jauh,

Pun malam ini saya benar-benar sedang berfikir, bagaimana jika tak ada waktu lagi? sedang diri ini belum menginsyafi segala yang semu. Selama ini bersibuk ria pencitraan menciptakan yang terbaik di hadapan manusia tapi tidak dihadapanNya.

Allah aku ingin, selalu ingin, mempunyai perasaan seperti malam ini di setiap langkahku,  "perasaan yang bercita-cita syurga". Allah sudah berapa kali terucap aku kembali padaMu dengan segala sesal penuh, sepenuhNya ku serahkan urusan dunia yang telah ku upayakan kepadaMu, asalkan Ridho yang bermuara pada syurga ada disana.

Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alad dinika wa ‘ala tho’atika


Akan ada, pasti ada, suatu waktu,  kita merasa bahwa perkara dunia yang kita kejar-kejar yang kita impi-impikan yang capek-capek kita perjuangkan atau yang kita iri-kan dari orang lain hanya kesemuan semata.


Ngawi 28-08-2016
Diiring lagu Opick - Bila waktu tlah berakhir, kabar duka dari seorang teman, dan derai air mata
Ya Rabb
Unknown
Ayah, hampir 20th bersamanya dan tak pernah ku dengar kosakata cinta, karena bagi ayah cinta adalah kata kerja, cinta adalah pembuktian. Ayah, tak pernah panjang lebar beretorika, yang hanya menjawab sms anaknya dengan kata ''ok''. Ayah yang yang tersenyum canggung ketika di peluk atau di cium putrinya, karena ayah bukan sosok sok romantis . Ayah yang dari dulu tak pernah suka jika putrinya dekat dengan laki-laki, sekarang putrimu telah paham kenapa ayah bersikap demikian. 

Adalah ayah, sensor pertama ketika aku nantinya harus jatuh cinta pada sosok laki-laki dalam nauangan akad  -Artika N-

“Perempuan yang baik bagi ayah adalah perempuan yang sulit dimengerti karena penjagaan dirinya yang bagitu rapi, hingga tak ada celah buat orang lain mengetahuinya” - Kurniawan Gunadi-


Adalah Ayah, lelaki yang kucintai tanpa tanda tanya, tanpa tanda koma. Adalah Ayah, lelaki yang tak pernah ku ragukan rasa cintanya.

''Ayah kapan-kapan beli anggur ya'' kataku, beberapa saat kemudian tiba-tiba saja Ayah pulang dengan 2 kg anggur
''Ayah aku lama nggak makan roti x, kapan-kapan beliin ya'', kemudian bada' maghrib dengan kondisi hujan deras ayah mengajak aku dan ibu keluar 35km dari rumah hanya untuk beli roti
''Mbak udah makan''. Belum yah, nanggung biar selesai sekalian'', tiba-tiba sepiring nasi dan sate bakar diletakkan disamping anaknya, yang memang seharian belum mengenyam asupan energi.

Ayah, sosok yang berharga buatku. Aku tidak akan pernah membanding-bandingkan ayah dengan laki-laki manapun karena ayah adalah ayah dan akan tetap menjadi ayah.- Kurniawan Gunadi-
Artika Ningtyas
Setelah di renung-renung, sebenarnya ketika berbuat dosa dan tak ada yang mengingatkan ternyata hati kita lah yang condong pertama kali untuk berontak. Beberapa hari ini serasa ditampar oleh hal yang saya perbuat sendiri. Diri ini yang seringkali niatnya masih kemana-mana, terkadang kami mengaku mencintaMu dalam dalam tapi kami tak mau jujur bahwa nyatanya masih belum sempurna apa-apa yang kami lakukan. Masih ada noda yang lekat.

Memang benar ruhiyah mulai resah jika tak sesuai koridorNya, takut jika tiba-tiba dalam perjalanan yang sebentar ini tak di ridhoiNya. Memang, tak ada yang lebih menentramkan dari taat di jalanNya.

Semoga hati ini selalu dilunakan, semoga diri ini selalu diluruskan niatnya, semoga jiwa nan raga ini selalu tergiur dengan JannahNya, semoga jasad dan ruhiyah ini senantiasa bercita-cita syurga. 

Manusia selalu dalam satu kondisi,  taat atau sedang bermaksiat
Allahu Rabbi jaga kami