Apa yang terjadi kini bukan untuk kita bersedih tetapi jalan untuk kita berusaha gigih untuk mengubah nasib .Allah itu maha mengetahui.DIA tahu apa yang terjadi pada hambanya dan apa yang terbaik buat hambanya..Sedangkan hati kita terus resah memikirkan "permata" yang hilang dan berkecil hati,merintih dan terus bersedih.Seakan-akan kita hilang arah dan tidak berhenti memikirkan akan apa yang terjadi."Permata" bukanlah mudah untuk digapai dan diperolehi dengan hanya tangan kosong.
Kenapa hati resah ? Makanya pada siapa temat kita mengadu?.Allah atau hanya terus berdiam dan membisu.Kita ini ibarat tumbuhan yang memerlukan cahaya matahari untuk hidup, memerlukan air untuk sentiasa tumbuh.Jika tanpa cahaya matahari dan air berkemungkinan tumbuhan itu akan mati dengan cepat atau mungkin ia akan bertahan dalam tempo masa yang amat singkat.
Allah terlalu angkuh rasanya ketika kami mengeluh atas apa-apa yang engkau berikan.Terlalu banyak lembaran putih yang kami lupakan,sementara kami hanya memikirkan setitik noda. "Fabiayyi Aalaaa irobbikumaa Tukadzdzibaan".(Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?)
Post a Comment