What can I do ? Ketika dunia disekitarku mulai berjalan sesuai visi misinya aku justru mengkhawtirkan sesuatu.Mereka mungkin terus maju hingga mereka lupa ada sesuatu yang terseok tertinggal di belakang, aku bukan berniat menghentikan langkah dan perjuangan,bagaimana tidak seorang anak manusia terenyuh ketika melihat orang-orang disekitarnya menjerit,meronta dengan suatu keadaan.Seolah-olah yang sedimikiaan harusnya mereka dapatkan kita gunakan,kita tertawa diatas penderitaan orang.Andai siang tadi kalian ikut denganku masihkah kalian pro dengan apa-apa yang kalian lakukan.Terlalu angkuh memang,tapi menurutku ada sesuatu yang lebih baik dilakukan untuk menyikapi hal ini.Bukannya aku tidak setuju tapi menurtku hal sebesar ini akan lebih bermanfaat apabila sampai ke tangan-tangan yang seharusnya membutuhkan.Entah sejak hari ini aku mulai tidak begitu tertarik.Jika hal ini dianggap sebagai FORMALISTAS atau tradisi aku setuju waktu selanjutnya untuk dihapuskan demi seorang nenek kelaparan yang ada di pinggir jalan,demi kawan yang putus sekolah ,demi orang-orang yang lebih membutuhkan di sekitarku,demi ke produktifan.Kita hanya menjadi api ditengah perapian,atau bisa jadi memboroskan uang begitu mungkin sebagian orang bilang.
Post a Comment